Sabtu, 14 September 2013

Penyimpangan KDM



PENYIMPANGAN    KDM   D H F

Infeksi Dengue



 


Degradasi Jarinagan Tubuh                                            Mual , Muntah                    Vaskulitis         Hepatomegali                                                                             Replikasi Virus

Pelepasan toksin dan virus                                              Kurang nafsu makan                                                                Komplek anti bodi virus

Pemecahan virus                                                         Intake tidak adekuat                                                                     Agregasi trombosit

Virus dalam jaringan & darah                                     Metabolisme glukosa terganggu            Gangguan           Pembersiahan          Pelepasan
Difagisitosis oleh Leukosit,                                                                                                        Fungsi              Trombisit                             trombosit
Makrofag & Lymposit                                                Bentukan ATP / ADP                             trombosit             oleh RES                          faktor III  
                                                                                                Terganggu
Pengeluaran zat Pirogen                                                                                                                                    Trombositopeni               Koagulopati
                                                                                    Suplai nutrien ke jaringan                                                                                     Konsuntif
Melepaskan zat interkulin 1                                                    terganggu                                                                   
Prostaglandin E2 dalam cairan                                                                                                                                                         Faktor pembekuan
( Pirogen Leukosit/ Pirogen endogen                          Gangguan pemenuhan
                                                                                    kebutuhan nutrisi                                                  Resiko perdarahan >>
Mencapai hipotalamus                                   
( Merangsang set poin )                                              
                                                                                                                       Energi kurang
      Set poin berubah
        Dari titik awal                                                                                         Kelemhan otot


 
Rekasi peningkatan suhu                                                                    Aktifitas intolerance
                                                                                                                                                                                 Kecemasan
            Menggigil
 

Tubuh menyesuaikan diri                                                                                                                                Koping tidak efektif


 
       Rekasi demam                                                                     Kurang informasi                

Peningkatan suhu tubuh           Perubahan Setatus Kes.                                               Stressor bagi keluarga    







LP Ca Mammae



LAPORAN PENDAHULUAN
CA MAMMAE
KONSEP MEDIS
A.    Defenisi
Kanker payudara adalah sekelompok sel tidak normal pada payudara yang terus tumbuh berupa ganda. Pada akhirnya sel-sel ini menjadi bentuk benjolan di payudara. Jika benjolan kanker itu tidak dibuang atau terkontrol, sel-sel kanker bisa menyebar (metastase) pada bagian-bagian tubuh lain. Metastase bisa terjadi pada kelenjar getah bening (limfe) ketiak ataupun di atas tulang belikat. Selain itu sel-sel kanker bisa bersarang di tulang, paru-paru, hati, kulit, dan bawah kulit. (Erik T, 2005, hal : 39-40)
Ca Mammae adalah suatu penyakit pertumbuhan sel, akibat adanya onkogen yang menyebabkaN sel normal menjadi sel kanker pada jaringan payudara.(Karsono,2006)
Ketika sejumlah sel di dalam payudara tumbuh dan berkembang dengan tidak terkendali, inilah yang disebut kanker payudara. Sel-sel tersebut dapat menyerang jaringan sekitar dan menyebar ke seluruh tubuh. Kumpulan besar dari jaringan yang tidak terkontrol ini disebut tumor atau benjolan. Akan tetapi, tidak semua tumor merupakan kanker karena sifatnya yang tidak menyebar atau mengancam nyawa. Tumor ini disebut tumor jinak. Tumor yang dapat menyebar ke seluruh tubuh atau menyerang jaringan sekitar disebut kanker atau tumor ganas. Teorinya, setiap jenis jaringan pada payudara dapat membentuk kanker, biasanya timbul pada saluran atau kelenjar susu (www.pitapink.com, situs resmi Yayasan Kanker Payudara Jakarta, diakses tanggal 24 desember 2008).
B.    Etiologi
Belum ada penyebab spesifik kanker payudara yang diketahui, para peneliti telah mengidentifikasi sekelompok faktor resiko. Riset lebih lanjut tentang faktor-faktor resiko akan membantu dalam mengembangkan strategi yang efektif untuk mencegah kanker payudara. Faktor-faktor resiko mencakup :
a.    Riwayat pribadi tentang kanker payudara
b.    Terjadi malignitas sinkron di payudara lain karena mammae adalah organ berpasangan
c.    Anak perempuan dari ibu dengan kanker payudara (herediter)
d.    Menarke dini. Resiko Ca payudara meningkat pada wanita yang mengalami menstruasi sebelum usia 12 tahun.
e.    Nulipara dan usia maternal. Lanjut saat kelahiran anak pertama. Wanita yang melahirkan setelah usia 30 tahun lebih berisiko mengalami knker payudara.
f.     Menopause pada usia lanjut. Menopause setelah usia 50 tahun.
g.    Riwayat penyakit payudara jinak
h.    Kontrasepsi oral
i.      Masukan alkohol setiap hari
j.      Hormon, diduga tidak adanya keseimbangan estrogen sehingga dapat menyebabkan carcinoma mammae. Oleh sebab itu carcinoma mammae lebih banyak perempuan dibandingkan dengan laki-laki
k.     pernah menjalani operasi ginekologi misalnya tumor ovarium
l.      pernah mengalami radiasi didaerah dada.
m.   Pernah mengalami operasi pada payudara kelainan jinak atau tumor ganas mammae
n.    Disebabkan oleh tumor yang terjadi karena trauma yang berulang-ulang iritasi yang berjalan kronis oleh karena rangsangan oleh bahan-bahan kimiawi, zat pewarna, sinar radioaktif.
o.    Obesitas pasca maunopause

C.   Patofisiologi
Tumor/neoplasma merupakan kelompok sel yang berubah dengan cirri-ciri: proliferasi sel yang berlebihan dan tidak berguna yang tidak mengikuti pengaruh struktur jaringan sekitarnya.
Neoplasma yang maligna terdiri dari sel-sel kanker yang menunjukkan proliferasi yang tidak terkendali yang mengganggu fungsi jaringan normal dengan menginfiltrasi dan memasukinya dengan cara menyebarkan anak sebar ke organ-organ yang jauh. Di dalam sel tersebut terjadi perubahan secara biokimia terutama dalam intinya. Hampir semua tumor ganas tumbuh dari suatu sel di mana telah terjadi transformasi maligna dan berubah menjadi sekelompok sel-sel ganas di antar sel-sel normal.
Proses jangka panjang terjadinya kanker ada 4 fase:
1.   Fase induksi: 15-30 tahun
Sampai saat ini belum dipastikan sebab terjadinya kanker, tapi bourgeois lingkungan mungkin memegang peranan besar dalam terjadinya kanker pada manusia.
Kontak dengan karsinogen membutuhkan waktu bertahun-tahun samapi bisa merubah jaringan displasi menjadi tumor ganas. Hal ini tergantung dari sifat, jumlah, dan konsentrasi zat karsinogen tersebut, tempat yang dikenai karsinogen, lamanya terkena, adanya zat-zat karsinogen atau ko-karsinogen lain, kerentanan jaringan dan individu.
2.  fase in situ: 1-5 tahun
pada fase ini perubahan jaringan muncul menjadi suatu lesi pre-cancerous yang bisa ditemukan di serviks uteri, rongga mulut, paru-paru, saluran cerna, kandung kemih, kulit dan akhirnya ditemukan di payudara.
3.  fase invasi
Sel-sel menjadi ganas, berkembang biak dan menginfiltrasi meleui membrane sel ke jaringan sekitarnya ke pembuluh darah serta limfe.
Waktu antara fase ke 3 dan ke 4 berlangsung antara beberpa minggu sampai beberapa tahun.
4.  fase diseminasi: 1-5 tahun
Bila tumor makin membesar maka kemungkinan penyebaran ke tempat-tempat lain bertambah.

D.   Manifestasi klinis
Pasien biasanya datang dengan benjolan/massa di payuidara, rasa sakit, keluar cairan dari puting susu, kulit sekung (lesung), retraksi atau deviasi putting susu,   nyeri tekan atau rabas khususnya berdarah, dari putting. Kulit Peau d’ orange, kulit tebal dengan pori-pori yang menonjol sama dengan kulit jeruk, dan atau ulserasi pada payudara keduanya merupakan tanda lanjut dari penyakit.
Tanda dan gejala metastasis yang luas meliputi pembesaran kelenjar getah bening, nyeri pada daerah bahu, pinggang, punggung bagian bawah, atau pelvis, batuk menetap, anoreksi atau berat badan yang turun, gangguan pencernaan, pusing,  penglihatan yang kabur dan sakit kepala.
Ca payudara dapat terjadi dibagian mana saja dalam payudara tetapi mayoritas terjadi pada kuadran atas terluar dimana sebagian besar jaringan payudara terdapat. Ca payudara umumnya terjadi pda payudara sebelah kiri. Umumnya lesi tidak terasa nyeri, terfiksasi dan keras dengan batas yang tidak teratur. Keluhan nyeri yang menyebar pada payudara dan nyeri tekan yang terjadi pada saat menstruasi biasanya berhubungan dengan penyakit payudara jinak. Metastasis ke kulit dapat dimanifestasikan adanya Ca payudara pada tahap lanjut

KONSEP KEPERAWATAN

A.   PENGKAJIAN
Pengkajian pada klien dengan kanker payudara menurut Doenges, Marilynn E (2000) diperoleh data sebagai berikut:
1.    Aktifitas/istirahat:
Gejala: kerja, aktifitas yang melibatkan banyak gerakan tangan/pengulangan, pola tidur (contoh, tidur tengkurap).
2.      Sirkulasi
Tanda: kongestif unilateral pada lengan yang terkena (sistem limfe).
3.     Makanan/cairan
Gejala: kehilangan nafsu makan, adanya penurunan berat badan.
4.    Integritas Ego
Gejala: stresor konstan dalam pekerjaan/pola di rumah. Stres/takut tentang diagnosa, prognosis, harapan yang akan datang.
5.    Nyeri/kenyamanan
Gejala: nyeri pada penyakit yang luas/metastatik (nyeri lokal jarang terjadi pada keganasan dini). Beberapa pengalaman ketidaknyamanan atau perasaan lucu pada jaringan payudara. Payudara berat, nyeri sebelum menstruasi biasanya mengindikasikan penyakit fibrokistik.
6.    Keamanan
Tanda: massa nodul aksila. Edema, eritema pada kulit sekitar.
7.    Seksualitas
Gejala: adanya benjolan payudara, perubahan pada ukuran dan kesimetrisan payudara. Perubahan pada warna kulit payudara atau suhu, rabas puting yang tak biasanya, gatal, rasa terbakar atau puting meregang. Riwayat menarke dini (lebih muda dari usia 12 tahun), menopause lambat (setelah 50 tahun), kehamilan pertama lambat (setelah usia 35 tahun). Masalah tentang seksualitas/keintiman.
Tanda: perubahan pada kontur/massa payudara, asimetris. Kulit cekung, berkerut, perubahan pada warna/tekstur kulit, pembengkakan, kemerahan atau panas pada payudara. Puting retraksi, rabas dari puting (serosa, serosangiosa, sangiosa, rabas berair meningkatkan kemungkinan kanker, khususnya bila disertai benjolan)
B.    DIAGNOSA KEPERAWATAN
a)    Nyeri berhubungan dengan adanya penekanan massa tumor.
b)    Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan imobilisasi lengan/bahu.
c)    Kecemasan berhubungan dengan perubahan gambaran tubuh.
d)    Gangguan harga diri berhubungan dengan kecacatan bedah
e)    Kurangnya pengetahuan tentang kondisi, prognosis, dan serta pengobatan penyakitnya berhubungan dengan kurangnya informasi.
f)     Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi berhubungan dengan intake tidak adekuat.

C.  INTERVENSI KEPERAWATAN
  1. Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan adanya penekanan massa tumor ditandai dengan :
Tujuan : Nyeri teratasi
Kriteria :
·         Klien mengatakan nyeri berkurang atau hilang
·         Nyeri tekan tidak ada
·          Ekspresi wajah tenang
·          Luka sembuh dengan baik
Intervensi :
1.     Kaji karakteristik nyeri, skala nyeri, sifat nyeri, lokasi dan penyebaran
Rasional : Untuk mengetahui sejauhmana perkembangan rasa nyeri yang dirasakan oleh klien sehingga dapat dijadikan sebagai acuan untuk intervensi selanjutnya.
2.    Beri posisi yang menyenangkan.
Rasional : Dapat mempengaruhi kemampuan klien untuk rileks/istirahat secara efektif dan dapat mengurangi nyeri.
3.     Anjurkan teknik relaksasi napas dalam.
Rasional : Relaksasi napas dalam dapat mengurangi rasa nyeri dan memperlancar sirkulasi O2 ke seluruh jaringan.
4.    Ukur tanda-tanda vital
Rasional : Peningkatan tanda-tanda vital dapat menjadi acuan adanya peningkatan nyeri.
5.     Penatalaksanaan pemberian analgetik
Rasional : Analgetik dapat memblok rangsangan nyeri sehingga dapat nyeri tidak dipersepsikan.

  1. Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan imobilisasi lengan/bahu Ditandai dengan :
Tujuan : Klien dapat beraktivitas
Kriteria :
·         Klien dapat beraktivitas sehari – hari.
·          Peningkatan kekuatan bagi tubuh yang sakit
Intervensi :
1.      Latihan rentang gerak pasif sesegera mungkin.
Rasional : Untuk mencegah kekakuan sendi yang dapat berlanjut pada keterbatasan gerak.
2.     Bantu dalam aktivitas perawatan diri sesuai keperluan
Rasional : Menghemat energi pasien dan mencegah kelelahan.
3.     Bantu ambulasi dan dorong memperbaiki postur.
Rasional : Untuk menghindari ketidakseimbangan dan keterbatasan dalam gerakan dan postur.


3.  Kecemasan berhubungan dengan perubahan gambaran tubuh Ditandai dengan :
Tujuan : Kecemasan dapat berkurang
Kriteria :
·         Klien tampak tenang
·         Mau berpartisipasi dalam program terapi
Intervensi :
1.     Dorong klien untuk mengekspresikan perasaannya
Rasional : Proses kehilangan bagian tubuh membutuhkan penerimaan, sehingga pasien dapat membuat rencana untuk masa depannya.
2.    Diskusikan tanda dan gejala depresi.
Rasional : Reaksi umum terhadap tipe prosedur dan kebutuhan dapat dikenali dan diukur.
3.     Diskusikan tanda dan gejala depresi
Rasional : Kehilangan payudara dapat menyebabkan perubahan gambaran diri, takut jaringan parut, dan takut reaksi pasangan terhadap perubahan tubuh.
4.    Diskusikan kemungkinan untuk bedah rekonstruksi atau pemakaian prostetik.
Rasional : Rekonstruksi memberikan sedikit penampilan yang lengkap, mendekati normal.

4.  Gangguan harga diri berhubungan dengan kecacatan bedah Ditandai dengan :
Tujuan : klien dapat menerima keadaan dirinya
Kriteria :
·         Klien tidak malu dengan keadaan dirinya.
·         Klien dapat menerima efek pembedahan
Intervensi :
1.     Diskusikan dengan klien atau orang terdekat respon klien terhadap penyakitnya
Rasional : membantu dalam memastikan masalah untuk memulai proses pemecahan masalah
2.    Tinjau ulang efek pembedahan
Rasional : bimbingan antisipasi dapat membantu pasien memulai proses adaptasi.
3.    Berikan dukungan emosi klien.
Rasional : klien bisa menerima keadaan dirinya.
4.    Anjurkan keluarga klien untuk selalu mendampingi klien.
Rasional : klien dapat merasa masih ada orang yang memperhatikannya.


6.  Kurangnya pengetahuan tentang kondisi, prognosis, dan serta pengobatan penyakitnya berhubungan dengan kurangnya informasi Ditandai dengan :
Tujuan : Klien mengerti tentang penyakitnya.
Kriteria :
·         Klien tidak menanyakan tentang penyakitnya.
·         Klien dapat memahami tentang proses penyakitnya dan pengobatannya.
Intervensi :
1.    Jelaskan tentang proses penyakit, prosedur pembedahan dan harapan yang akan datang.
Rasional : Memberikan pengetahuan dasar, dimana pasien dapat membuat pilihan berdasarkan informasi, dan dapat berpartisipasi dalam program terapi.
2.    Diskusikan perlunya keseimbangan kesehatan, nutrisi, makanan dan pemasukan cairan yang adekuat.
Rasional : Memberikan nutrisi yang optimal dan mempertahankan volume sirkulasi untuk mengingatkan regenerasi jaringan atau proses penyembuhan.
3.    Anjurkan untuk banyak beristirahat dan membatasi aktifitas yang berat.
Rasional : Mencegah membatasi kelelahan, meningkatkan penyembuhan, dan meningkatkan perasaan sehat.
4.     Anjurkan untuk pijatan lembut pada insisi/luka yang sembuh dengan minyak.
Rasional : Merangsang sirkulasi, meningkatkan elastisitas kulit, dan menurunkan ketidaknyamanan sehubungan dengan rasa pantom payudara.
5.    Dorong pemeriksaan diri sendiri secara teratur pada payudara yang masih ada. Anjurkan untuk Mammografi.
Rasional : Mengidentifikasi perubahan jaringan payudara yang mengindikasikan terjadinya/berulangnya tumor baru.

7.  Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi berhubungan dengan intake yang tidak adekuat, ditandai dengan :
Tujuan : kebutuhan nutrisi terpenuhi
Kriteria :
·         Nafsu makan meningkat
·          Klien tidak lemah
·         Hb normal (12 – 14 gr/dl)
Intervensi :
1.      Kaji pola makan klien
Rasional : Untuk mengetahui kebutuhan nutrisi klien dan merupakan asupan dalam tindakan selanjutnya.
2.    Anjurkan klien untuk makan dalam porsi kecil tapi sering
Rasional : dapat mengurangi rasa kebosanan dan memenuhi kebutuhan nutrisi sedikit demi sedikit.
3.    Anjurkan klien untuk menjaga kebersihan mulut dan gigi
Rasional : agar menambah nafsu makan pada waktu makan.
4.    Anjurkan untuk banyak makan sayuran yang berwarna hijau.
Rasional : sayuran yang berwarna hijau banyak mengandung zat besi penambah tenaga.
5.    Libatkan keluarga dalam pemenuhan nutrisi klien
Rasional : partisipasi keluarga dpat meningkatkan asupan nutrisi untuk kebutuhan energi










REFERENSI


Brunner & suddarth, 2002. Keperawatan Medikal Bedah edisi 2. Jakarta:EGC
.........., 2011. Asuhan keperawatan pada penderita kanker payudara. WWW. blogspot.com di akses 25-01-2013
.........., 2012. Laporan pendahuluan ca Mammae. WWW. blogspot.com di akses 25-01-2013
.........., 2012.Keperawatan Ca Mammae.www.library.upnvj.ac.id/pdf di akses 25-01-2013



























LAPORAN PENDAHULUAN
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN NY “E” DENGAN DIAGNOSA CA MAMMAE

Umi c0l0ur.jpg
DISUSUN OLEH
NAMA             : VITRA FEBRIYANTI
NIM                 : 1422100357
KELAS                        : D
RUANGAN     : PERAWATAN BEDAH LT 2 AISYAH
     CI LAHAN                                                                                                  CI INSTITUSI

(                       )                                                                                               (                       )

PRAKTIK KLINIK PROGRAM AKADEMIK
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
MAKASSAR
2013